Dikutip dari Tabloid
NOVA No. 904/XVII
Kalau Anda ingat, beberapa edisi
yang lalu NOVA pernah memuat profil dari seorang penyanyi muda yang sedang naik
daun. Ello namanya. Lengkapnya, sih, Marcello. Dia masih sangat muda, umurnya
belum genap 25 tahun. Orangnya ganteng, suaranya bagus, dan aksi panggungnya
memukau. Tapi yang mengherankan, waktu itu NOVA sampai memuat foto Ello di
halaman paling depan. Judul covernya saya masih ingat: Idola Baru Musik
Indonesia.
Eleh, eleh...
Yang menarik, kalau Anda
perhatikan, beda dengan Grup Musik Peterpan yang sebelumnya dikenal sudah
memiliki beberapa album, Ello sendiri baru dikenal publik ketika dia menyanyikan
sebuah lagu yang berjudul Pergi Untuk Kembali. Ini, sih, lagu lama, dan
kebetulan lagu ini diciptakan oleh ayahnya. Yang mengherankan, lagu-lagu Ello
yang lain belum pernah kita dengar di radio-radio. Bahkan di teve juga tidak.
Banyak orang bilang bahwa Ello beruntung, lagu pertamanya sudah langsung ngetop
dan menjadi hits.
Pertanyaannya sederhana: Kok,
bisa? Ya, kok, bisa, sih, Ello begitu datang langsung menaklukkan
pesaing-pesaingnya? Jawaban saya sederhana, Bapak Ibu: "Karena Ello
berbeda..."
Ya, Ello punya suara yang unik.
Mungkin bisa dibilang, mirip suara Glenn Fredly. Cuma yang membedakan Ello
dengan Glenn selain suaranya, tentu saja fisiknya. Warna kulit mereka berbeda,
postur tubuh juga berbeda, bahkan rambut pun beda.
Apa maksud saya menceritakan
tentang Ello? Sederhana saja Bu. Mungkin bukan sekali atau dua kali Anda
berpikir untuk membuka usaha. Entah itu warung, toko, salon, tempat makan, biro
jasa pengurusan surat, laundry, atau apapun itu. Tapi, boro-boro mau membuka,
modal, sih, ada, tapi nyalinya itu lo, enggak ada. Kenapa? Karena belum apa-apa
Anda seringkali sudah takut dulu melihat usaha serupa yang sudah berdiri lebih
dulu. Ya, kan?
Ambil contoh kalau Anda mau buka
salon. Sering enggak Anda berpikir: "Wah, dua blok dari sini ada salon
lain. Laku, lagi. Kalau saya nekat buka salon juga, apa bisa laku ya?".
Hehe. Betul, kan, itu pikiran Anda?
Ibu-ibu, saya cuma ingin bilang
bahwa yang namanya persaingan itu sehat. Itu bagus. Kenapa? Karena persaingan
umumnya akan membuat pihak-pihak yang bersaing akan semakin memperbaiki diri
sehingga kualitas mereka masing-masing biasanya juga akan meningkat. Sekarang
masalahnya, bagaimana caranya Anda bisa membuka usaha yang bidangnya sudah
dibuka terlebih dahulu oleh pemain lain.
Jadilah berbeda Bu! Sebagai
contoh, kalau Anda ingin buka salon sementara dua blok dari rumah Anda sudah
terlebih dahulu ada salon yang laku, coba lihat, siapa pasar dari salon yang
sudah ada tersebut? Misalnya saja, salon yang sudah terlebih dulu berdiri itu
adalah salon yang banyak menjaring para ibu yang ada di sekitar perumahan
tempat Anda tinggal. Kalau Anda datang kesana, biasanya tabloid yang ada disitu
adalah Tabloid NOVA. Kursi dan meja tunggunya pun adalah kursi dan meja yang
dirancang sedemikian rupa agar ibu-ibu yang datang bisa duduk nyaman dan saling
ngobrol satu sama lain. Chanel TV-nya pun dipasang yang disukai ibu-ibu muda.
Pekerja salonnya pun kebanyakan juga ibu-ibu, sehingga obrolan dengan customer jadi
nyambung.
Nah, jika Anda membuka salon
dengan konsep yang sama, apa yang terjadi?
Apakah Anda yakin sebagian
pelanggan salon sebelumnya akan lari ke salon Anda? Itu, kan, harapan Anda?
Padahal itu belum tentu Bu.
Ibu-ibu itu pasti akan bilang begini: "Hmm...ada 2 salon yang
berdekatan... mirip-mirip lagi... memang, sih, salon yang baru itu kayaknya
memang lebih murah....tapi saya, kan, sudah punya langganan, sudah kenal baik
lagi, saya ke salon yang biasa saja, deh. Malas nyoba nyoba lagi. Belum tentu
cocok."
Mengerti maksud saya, Bu? Seorang
pelanggan, bila dia melihat dua usaha yang lokasinya berdekatan dan memiliki
konsep yang sama, dia biasanya akan datang ke usaha yang dia anggap lebih
'berpengalaman'. Bahasa kerennya, lebih orisinil. Ya, kan?
Lo, terus bagaimana, dong, kalau
Anda mau buka salon sementara dua blok dari Anda sudah ada salon lain untuk
ibu-ibu yang sudah lebih dulu laku? Ya jangan buka salon untuk ibu-ibu. Miliki
konsep yang berbeda. Contoh: buka salon untuk anak muda. Untuk anak-anak SMA.
Dengan menjadi berbeda, maka Anda akan lebih dikenal orang karena perbedaan
Anda.
Kenapa? Ya jelas, mana lagi salon
untuk anak muda di daerah Anda? Cuma Anda, kan? Tidak ada lagi. Dengan menjadi
berbeda, akan lebih mudah bagi usaha Anda untuk dikenal orang. Kalau orang
sudah kenal usaha Anda, semakin besar kemungkinannya usaha Anda bisa lebih
laku.
Lo, terus, apa konsep salon yang
tepat untuk anak-anak muda? Tempatnya mungkin harus warna-warni. Begitu juga
kursinya. Diputar lagu-lagu yang sedang digandrungi anak muda. Sekali lagi
bapak ibu, jangan pernah meniru konsep yang sudah sukses terlebih dahulu hanya
karena Anda ingin meniru kesuksesannya. Meniru kesuksesan boleh, tetapi jangan
pernah meniru konsep, apalagi kalau usaha Anda berdekatan sehingga harus
berebut klien atau pelanggan. Miliki konsep yang berbeda. Jadi, jangan pernah
takut bersaing. Salah satu kiat untuk menghadapi adalah memiliki konsep yang
berbeda. Jadi, tunggu apa lagi Bapak Ibu. Buka usaha sekarang juga dan jadilah
berbeda.
Salam.
Safir Senduk
Perencana Keuangan